Sniper Terbaik Dunia Dan Paling Ditakuti Dalam Sejarah
Sniper Terbaik Dunia Dan Paling Ditakuti Dalam Sejarah
Sniper Terbaik Dunia – Dalam perang apapun Sniper adalah penembak jitu yang memiliki keahlian profesional dalam menembak target penting dari jarak jauh tanpa diketahui dan mengenai orang lain. Tugas Sniper menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk menentukan peperangan. Akan tetapi tugas mereka tidak hanya sekedar mengintai dan menembak saja.
Tapi juga harus bisa memilih tempat titik bersembunyi kamuflase dan spot titik menembak yang sempurna untuk menjatuhkan target. Hal penting lainnya yaitu memerlukan kesabaran yang luar biasa untuk mendapatkan waktu dan kondisi yang tepat untuk menarik pelatuk.
Sniper atau penembak jitu harus mampu memperhitungkan kekuatan senjatanya, peluru, arah angin, kecepatan, kelembapan, ketinggian, dan hingga rotasi bumi. Semua elemen itu harus diperhitungkan untuk 1 tembakan peluru untuk membunuh target penting. Kebanyakan para sniper melakukan operasi militer yang sangat rahasia, tidak ada yang tahu persis berapa sniper yang sedang melaksanakan misi diluar.
Sniper Terbaik Dan Mematikan Selama Perang Dunia Beserta Julukannya
Berikut ini akan kami infokan kepada kamu beberapa sniper terbaik dunia dan terkenal karena membunuh banyak musuh. Satu peluru untuk satu target dengan menembaknya dari jauh.
- Simo Hayha – White Death
Simo Hayha lahir pada tanggal 17 Desember 1905, ia seorang awalnya tidak memiliki keterampilan dimiliter . Sebelum masuk wajib militer Simo hanya seorang petani dan pemburu biasa setelah perang dunia II pecah terpaksa harus ikut wajib militer selama 1 tahuun untuk membela negaranya.
Simo Hayha merupakan tentara dari Finlandia yang berperang melawan Uni Soviet perang musim dingin pada tahun 1939-1940. Simo penembak jitu yang tidak pernah gagal membunuh lawannya selama perang dingin dengan Uni Soviet. Hingga mendapatkan julukan “White Death” karena kamuflase di salju dengan sempurna dan masuk dalam daftar sniper terbaik dunia.
Simo Hayha hanya bertugas dalam perang selama 97 hari sebelum mendapatkn cedera di pipi kanan. Dikarenakan terkena peluru peledak yang terpaksa harus memberikan luka dalam dan rehat dari perang. Selama 97 hari itu dia berhasil membunuh 505 prajurit Rusia yang berarti setiap 1 harinya di membunuh 5 musuh.
- Carlos Hatchcock – White Feather
Carlos Hatchcock lahir pada tanggal 20 Mei 1942 Little Rock Arkansas, Amerika Serikat. Pangkat terakhir Carlos yaitu Sersan dan bergabung dalam unit Marine Divisi 1 di perang Vietnam. Karena jasa dan pelayanannya kepada negara selama perang dia dianugrahi 3 penghargaan Silver Star, Purple Heart dan Navy Commendation Medal.
Carlos Hatchcook menjadi pahlawan di militer dalam perang Vietnam, jumlah tentara Vietkong yang dibunuh sekitar 300-400 musuh. Bahkan sampai pihak Vietkong memberikan harga untuk kepadalanya yang bisa membunuhnya.
Cerita membunuh musuhnya paling terkenal saat terjadi di Da Nang. Sewaktu Carlos berhasil membunuh penembak jitu dari zona tembakan milik sniper tersebut.
- Fyodor Okhlopkov
Fyodor Okhlopkov merupakan seorang keturunan Yakut dari Rusia Timur yang saat ini disebut sebagai Republik Sakha. Dalam sejarah buku Russia’s Heroes mengatakan bahwa suku Yakut sangat terkenal dengan keterampilannya dalam memburu, mengintai dan melacak hal tersebut yang memperkuat kemampuan penembak jitunya.
Fyodor sangat bersikeras ingin menjadi sniper setelah sniper Jerman membunuh adiknya Vasily. Jumlah korban yang dia bunuh dengan senapan sniper resmi tercatat dengan jumlah 429. Dengan senjata otomatic dan senapan mesin diperkirakan pembunuhnnya mencapai 1.000. Karena hal tersebut ia dianugrahi penghargaan Pahlawan Uni Soviet pada tahun 1965 dan mendapatkan Ordo Lenin tahun 1974.
- Ivan Sidorenko
Dalam laporan catat War History Online menceritakan Ivan Sidorenko sempat menjadi angkatan laut pada tahun 1939. Saat masih bertugas dalam AD dia bertugas pada bagian unit mortir dan tidak ada pelatihan bahkan keahlian untuk menjadi penembak jitu. Ivan lebih memilih mengunakan senjata standar militer Mosin-Nagant dan mulai mencoba belajar secara autodidak.
Di waktu luangnya, ia mencoba memburu tentara Jerman dan berhasil membunuh lebih dari 500 prajurit Jerman. Korbannya itu bukan hanya tentara individu atau sendirian, tapi juga dari kendaraan pembawa prajurit dan pemasok bahan bakar. Sesudah pensiun, Ivan memutuskan untuk melatih tentara dan mengerahkan 200 sniper yang sudah terlatih ke dalam perang.
- Francis Pagamagabow
Francis Pagamagabow merupakan anggota First Nations dan menjadi relawan untuk melayani saat pecah Perang Dunia 1 pada tahun 1914. Tercatat dalam buku Encyclopedia Canadian bahwa Pagahmagabow dibesarkan dalam suku Anishinaabe yang memiliki keterampilan yang mahir dalam berburu.
Saat pada malam hari, dengan keterampilan yang dipelajari dari kecil dia mencoba menyusup masuk ke tanah tanpa tuan di sela ruang kosong antara parit. Menunggu dengan sabar sambil menunggu kehadiran tentara Jerman yang akan lewat. Paling hebatnya, Francis berhasil membunuh 379 prajurit Jerman dengan memakai Ross Rifle yang pada saat itu dianggap senjata paling buruk.
- Lyudmila Mikhailovna Pavlichenko – Lady Death
Lyudmila Mikhailovna Pavlichenko dipanggil Belova lahir pada tanggal 12 Juli 1916 dengan pangkat Mayor. Lyudmila merupakan seorang prajurit wanita dalam Tentara Merah pada perang dunia II. Mendapatkan julukan si “Lady Death” atau wanita kematian tentunya panggilan tersebut bukan sembarang.
Lyudmila awalnya ditugaskan di daerah dekat Odessa. TIdak butuh waktu lama dalam 3 bulan saja dia berhasil membunuh 187 tentara Jerman. Selanjutnya dia bergerak ke Krimea, disana dia berhasil membunuh 36 sniper musuh dan beberapa ratus dengan senapan mesin. Jika ditotal yang tewas di tanggan Lyudmila yaitu 309 orang. Beliau meninggal tua pada umur 58 tahun.
- Vasily Grigorievich Zaitsev – Vasya
Vasily Grigorievich Zaitsev lahir pada tanggal 23 Maret 1915 di Orenburg Kekaisaran Rusia (sekarang Chelyabinsk, Rusia) Jabatan terakhir Kapten. Dalam History Hit tercatat secara resmi September – Desember 1942 tidak butuh waktu lama dia berhasil membunuh 225 tentara musuh selama pertempuran Stalingrad Perang Dunia II. Karena hal tersebut dia menjadi pahlawan Uni Soviet.
Sejak kecil Zaitsev sudah dilatih dengan keahlian berburu oleh orang tuanya. Awalnya dia ditugaskan dibagian infanteri angkatan darat. Setelah dia berhasil membunuh salah satu perwira penting Jerman dengan senjata Mosin Nagant, ia pun langsung dipindahkan ke bagian unit sniper. Zaitsev merubah keterampilan snipernya setelah terinpirasi oleh Simo Hayha. Ia juga merubah strategi tim dengan membagi beberapa spesialis ke dalam kelompok yang disebut sixes sampai sekarang taktik tersebut masih dipakai.