Fakta Tentara Bayaran Wagner Rusia Ilegal Di Dunia

Fakta Tentara Bayaran Wagner Rusia Ilegal Di Dunia

Fakta Tentara Bayaran Wagner Rusia Ilegal Di Dunia

Fakta Tentara Bayaran Wagner Rusia Ilegal Di Dunia

Fakta tentara bayaran wagner rusia ilegal di dunia beroperasi secara rahasia dan misteri di berbagai negara. Grup Wagner ini adalah perusahaan keamanan swasta dari negeri beruang merah Rusia yang memliki jumlah tentara bayaran cukup banyak. Selama ini yang diketahui jika Grup Wagner sudah beroperasi lebih dari 30 negara dan turun diberbagai medan perang, termasuk sekarang ini di Ukraina.

Pada saat ini dikutip dari associate fellow Royal United Service Institute menyatakan diluar Ukraina. Kalau Wagner mempunyai sekitar 7.000 tentara bayaran yang tersebar dan beroperasi di seluruh dunia untuk kepentingan Rusia dari balik layar.

Sering sekali pemerintah barat menyatakan dari media bahwa Grup Wagner sering dalam perang berdarah di Timur Tengah. Tidak sampai disitu saja kelompok ini juga dituduh melakukan beberapa tindakan kejahatan perang di beberapa negara tanpa mendapat hukuman atau sanksi.

Tentara bayaran rahasia Wagner pernah beroperasi di berbagai negara seperti Afganistan, Afrika, Suriah, dan Somalia sebagai perintah tangan dari pihak militer Rusia. Akan tetapi pihak pemerintah Moscow selalu saja menepis pernyataan tersebut tentang keberadaan Grup Wagner dan mengatakan bahwa Wagner tidak dibentuk resmi dari pemerintahnya.

6 Fakta Tentara Bayaran Wagner Ilegal Dan Penjahat Perang Wajib Kamu Ketahui

Akan tetapi hal tersebut semakin menjelaskan keberadaanya dan aktivitasnya. Grup Wagner ini juga dikerahkan ke Ukraina dan keberadaannya membantu berbagai kepentingan pihak Rusia untuk membantu militernya. Bahkan tidak tangung-tanggung sampai membuat iklan perekrutan anggota secara publik dari berbagai negara.

1 – Wagner Membantu Suriah Melawan ISIS

Pada musim semi Arab mulai bersamaan posisi Presiden Suriah Bashar al-Assad. Para kelompok pro demokrasi sangat ingin menggulingkan Assad dari pemerintahannya, selanjutnya kelompok wagner tersebut terlibat dalam konflik dengan militer.

Saat kelompok terorris Islamic State Of Iraq And The Levant atau dikenal dengan ISIS ingin mengambil alih wilayah dan pemerintahan Suriah yang kacau. Diketahui bahwa Wagner diterjunkan untuk membantu militer Suriah dalam melawan ISIS.

2 – Sering Beroperasi Beberapa Negara Afrika

Grup Wagner juga banyak terlibat dan beroperasi di benua lain yaitu Afrika. Masyarakat umum dinegara tersebut sering mengatakan kelompok tentara dari Rusia sering ada Mali dan Republik Afrika. Menurut Erisca Gaston penasihat kebijakan senior di Universitas PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyebutkan kemunculan adanya tentara bayaran Wagner di 2 negara Afrika tersebut tanpa penjelasan.

Para tentara bayaran ini seperti mencoba untuk membantu dan menyebarkan kepentingan Rusia dari balik bayangan. Dengan membantu salah satu pihak yang mengalami konflik besar seperti di Libya, Suriah dan beberapa negara Afrika.

3 – Ikut Konfilik Perang Rusia Ukraina 2014

Sebelum terjadi perang Rusia-Ukraina pada 2022 ini, sebelumnya dua negara tersebut pernah mengalami konflik perang di Kiev beberapa tahun lalu disertai dengan kekacauan politik. Hasil dari konflik tersebut Rusia berhasil mengklaim Semenanjung Crimea wilayah selatan Ukraina.

Grup Wagner tersebut diketahui ikut serta dalam periode perang tersebut. Diketahui ada sekitar 7.000 tentara bayaran yang mendukung militer Rusia yang mencoba mencaplok wilayah Donetsk dan Luhansk. Yang diketahui Grup Wagner tersebut kemudian disebutkan pendukung utama pemberontak Donass yang ingin memisahkan dari Ukraina. Dengan keberadaan Grup Wagner ini menjadikan sebuah dasar tuduhan jika Rusia mendukung kelompok pemberontak dari Ukraina.

4 – Mendapat Tuduhan Kejahatan Perang Karena Membantai Warga Sipil Di Bucha

Grup ini sebenarnya memang tidak terdaftar secara legal dalam badan hukum mana pun di dunia. Tentara bayaran dibentuk secara rahasia dan perekrutan secara ilegal. Akan tetapi kemunculan mereka yang beroperasi dari balik bayangan membuat Rusia meminimalisir kerugian di medan perang tanpa perlu langsung campur tangan.

Kelompok Wagner ini sudah dikaitkan dan dituduh telah melakukan banyak kejahatan perang dan melakukan pelanggaran HAM Hak Asasi Manusia. Pernyataan tuduhan ini pernah langsung diberikan oleh pemerintah Prancis dan PBB, dengan bukti tentara bayaran Wagner telah melakukan tindakan pemerkosaan hingga perampasan harta milik warga sipil di Afrika Tengah.

Pada tahun 2020, militer Amerika Serikat menemukan bukti kelompok tersebut juga telah memasang ranjau darah dan alat peledak yang dirakit ibu kota Libya, Tripoli. Karena dari tindakan tersebut warga sipil tidak bersalah menjadi korban.

Pada bulan April pengadilan Ukraina telah menuduh tiga tentara Wagner yang telah melakukan tindakan kejahatan perang terberat di desa Motyzhyn. Jaksa menyatakan kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara tersebut adalah pembunuhan dan penyiksaan. Diketahui bahwa dua dari tentara Wagner tersebut berasal dari Belarus kota bagian dari Rusia.

5 – Pasukan Wagner Dipimpin Mantan Pemimpin Pasukan Elite Rusia

Seperti yang sudah jelaskan diatas Wagner ini perusahaan keamanan swasta yang tidak terdaftar secara hukum. Kelompok ini selalu bekerja untuk paramiliter Rusia dimanapun, hubungan tentara bayaran yang selalu dikaikan dan dianggap sangat pro kepada Presiden Vladimir Putin.

Yang Diketahui hingga saat ini Grup Wagner dibentuk oleh Dmitry Utkin. Ia merupakan seorang mantan anggota intelijen Rusia yang pernah langsung memimpin unit Spetsnaz, satuan pasukan khusus di Moskow. Utkin sengaja mendirikan perusahaan tersebut dengan panggilan bawahannya Vagner. Akan tetapi hal ini belum bisa dapat dipastikan apakah Utkin benar-benar pendiri Grup Wagner atau hanya berperan sebagai bawahan yang melakukan perintah dari orang besar.

Menurut info lainnya jika pendiri Wagner merupakan salah satu veteran Rusia dari perang Republik Ceko yang sangat mengagumi diktator Adolft Hitler. Hitler memiliki seorang komposer yang sangat disukai bernama Richard Wagner.

6 – Tentara Wagner Sering Operasi Di Luar Ukraina

Grup Wagner ini tidak hanya aktif di Ukraina tapi juga sering melakukan berbagai operasi di banyak negara seperti Suriah dan negara bagian Afrika. Dalam catatan mereka sering berperang di Sudan, Mali, Libya dan Mozambik. Untuk menyebarkan pengaruh Rusia melalui operasi mereka laksanakan.

Tahun 2015 kelompok ini melakukan operasi di Suriah diketahui bahwa mereka bertempur bersama dengan pasukan militer pemerintah dan juga menjaga ladang minyak. Yang diketahui Putin sangat kenal dekat dengan presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Pada tahun 2016 di Luhansk, Grub Wagner membantu pasukan yang pro kepada Jenderal Khalifa Haftar. Diketahui ada 1.000 tentara bayaran Wagner dikerahkan untuk mendukung dan melindungi Haftar sampai ke pemerintahan resmi di Tripoli tahun 2019. Selanjutnya pada tahun 2017 Republik Afrika Tengah meminta bantuan Wagner untuk menjaga tambang berlian dan tambang emas di Sudan. Fakta diketahui jika tambang-tambang tersebut miliki perusahaan Lobaye Invest dan M Invest yang diketahui berasal dari Rusia kemudian dijatuhkan sanksi.

Pemerintah Mali di bagian Afrika Barat juga meminta Wagner untuk melindungi kelompok militan Islam pada tahun 2021. Karena atas kehadirannya tersebut membuat Prancis terpaksa harus menarik pasukannya keluar dari negara tersebut.

Itulah seputar tentang fakta tentara bayaran wagner dari Rusia yang ilegal di dunia wajib kalian semua ketahui. Oleh karena itu, kelompok ini mendapatkan banyak sanksi dari PBB karena sudah banyak sekali melakukan kejahatan HAM di berbagai negara.